TUGAS RESENSI BUKU
Nama : Medianto Tangkela’bi
NIRM : 2020164790
Kelas : H Teologi
PENDAHULUAN
Judul buku: Teologi Paulus tentang
Kristologi, Soteriologi, Antropologi, Pneumatologi, Eklesiologi, Eskatologi.
Ditulis oleh C. Marvin Pate, cetakan pertama 2004, diterbitkan di Malang oleh
Gandum Mas, tahun 2004, jumlah halaman: 296 halaman, ketebalan: 1,3 x 22 cm.
Tujuan buku ini ditulis adalah
salah satunya menurut saya yaitu agar para pembaca mengerti akan pemikiran atau
teologi dari Paulus, bagaimana pemahaman Paulus tentang Kristologi,
Soteriologi, Antropologi, Pneumatologi, Eklesiologi, dan Eskatologi.
Keunggulan buku ini adalah memberikan penjelasan yang jelas bahkan
rinci tentang bagaimana pandangan Paulus dan juga tokoh-tokoh lainnya tentang
Kristologi, Soteriologi, Antropologi, Pneumatologi, Eklesiologi, dan Eskatologi.
Selain itu dalam buku ini juga menuliskan kesimpulan di setiap pembahasan per
babnya, jadi sangat membantu pembaca untuk mengerti akan isi dari setiap bab
itu karena telah dirangkum dalam kesimpulan. Tidak hanya itu keunggulan lainnya
adalah dalam buku ini, di bagian catatan kaki (footnote) bukan hanya
mencantumkan buku rujukan tetapi juga menguraikan atau menjelaskan jikalau ada
kata atau istilah yang membutuhkan penjelasan lebih rinci lagi, misalnya kata kaine, ktisis, soteria, Urzeit-Enzeit, telos, olam hazzeh, olam habbah dan masih
banyak lagi.
RANGKUMAN
GAGASAN UTAMA
BAB 1. Paulus: Manusia, Pesannya, dan Surat-Suratnya. Pada bagian
ini akan membahas tiga dinamika, yaitu Pertama, Masyarakat Yunani-Romawi: Lingkungan sekular dalam zaman Paulus
mencakup dua kekuatan besar yang saling bertentangan yaitu kebudayaan Yunani
dan pemerintahan Romawi. Peleburan antara bahasa Yunani dan bahasa lain
menciptakan sebuah dialek pandangan (koine) yang lazim digunakan dalam dunia
kuno. Pertemuan Paulus dengan kepercayaan agamawi Yunani-Romawi terwujud dengan
sendirinya. Dia memberi nasihat tentang apakah orang Kristen boleh atau tidak
makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala kafir (1 Kor. 8;10). Kedua, Yudaisme: Paulus lahir sebagai seorang
Yahudi, dan dengan bangga ia mengidentifikasikan dirinya sebagai “orang Ibrani
asli”, namun karena ia dibesarkan di Yerusalem, ia kemudian menjadi seorang
Yahudi diaspora. Ketiga, Kekristenan: Dari kesemuanya, kekristenan memainkan
peran dalam kehidupan Paulus, sebab dari situlah terbentuk inti batiniah dari
keberadaan Paulus. Dua pengalaman mendasar Paulus yang mengubah arah hidupnya
yaitu pertobatannya kepada Yesus Kristus dan panggilannya untuk menjadi rasul
kepada bangsa yang bukan Yahudi.
BAB 2. Teologi Paulus: Kejayaan Allah Di Dunia. Kejaaan di sini
termuat dalam kerajaan atau pemerintahan Allah (zaman yang akan datang) telah
mulai dalam Kristus, tetapi kerajaan itu sudah ada ditengah-tengah dunia masa
kini. Ketegangan yang diakibatkan oleh adanya dua realitas yaitu kematian dan
kebangkitan mempengaruhi empat area yaitu, pertama, kekuatan-kekuatan yang Anti-Allah: Diantaranya malaikat yang jatuh pada roh jahat (Dan
10:13, Zak 3:1-2), Iblis (Apokaliptik Musa 20:1-3), monster lautan: Lewitan dan
Behemot (Ezra 6:49-52) dan si pendurhaka (Dan 9:27; 11:31). Kedua,
Manusia: Pandangan Paulus tentang umat manusia dan dunia ini diilustrasikan
dalam eskatologis yang mendasar. Karya penebusan Allah menuju pada perwujudan
Kerajaan Allah di zaman yang akan datang yang meliputi semua ciptaan. Dalam
Roma 1:8b-20, 25, 28 salah satu dosa palin mendasar dari manusia adalah
penolakannya menyembah Allah. Sebagai Sang Pencipta. Ruang lingkup eskatologis
dari manusia baru berlanjut dengan nasihat Paulus agar manusia tidak serupa
dengan dunia ini. Ketiga, Ciptaan: Bagi
Paulus, penebusan juga mencakup semua ciptaan. Meskipun dosa sudah menyebar
dalam dunia ini namun itu sesuatu yang asing dan terpisah dari dunia. Paulus
percaya bahwa akan ada saatnya Allah akan memulihakn seperti sedia kala. Keempat,
Kristus: Teks klasik Paulus menekankan peranan Kristus yang lebih rendah dalam
kemenangan Allah atas dunia adalah 1 Kor. 15:20-28, yang menerapkan ketegangan eskatologis
dari yang sudah dan belum dari Sang Putra.
BAB 3. Kristologi Paulus: Mesias dan Pergantian Zaman-Zaman. Mesias
dari kata Ibrani atau Kristus dalam bahasa Yunani berarti “orang yang diurapi”.
Mesias adalah penebus umat manusia dan ciptaan-Nya. Dalam bab ini akan
menyelidiki teks utama dari Paulus tentang kematian dan kebangkitan Yesus dalah
suatu kerangka apokaliptis. Pertama, Peristiwa Kristus dan Dosa:
Dalam teks Gal 1:4-5; 1 Kr 15:3-4; Rm 3:21-26, dst tentang dosa, kita melihat
bahwa peristiwa Kristus telah mematahkan punggung dosa yaitu penguasa zaman
ini. Kedua,
Peristiwa Kristus dan Daging: Teks 1 Kor 1:18-25; 2 Kor 5:14-21; Fil 2:5-11,
Paulus mengaitkan kematian dan kebangkitan Kristus dengan “daging”. Secara
sederhana daging (sarx) mempunyai dua
arti luas: fisik dan etis. Fisik berkaitan dengan tubuh manusia dan etis
menghubungkan kecenderungan untuk berdosa yang diakibatkan oleh sifat Adam yang
ada dalam diri manusia. Ketiga,Peristiwa Kristus dan Hukum Taurat: Kekuasaan tiga serangkai yang
jahat yang dituduhkan oleh Peristiwa Kristus adalah Hukum Allah. Dalam Roma
7:12, di situ Paulus menegaskan bahwa Hukum Taurat adalah kudus, benar dan
baik, namun ia mendatangkan kematian bagi hubungan manusia dengan Allah.
BAB 4. Soteriologi Paulus: Keselamatan Kini dan Nanti. Berikut akan
dimuat dalam beberapa kitab, diantaranya: Galatia 5:16-18: Di sini akan
membahas tentang konflik antara daging dan Roh. Daging dikaitkan dengan zaman
yang jahat, roh-roh dunia, kematian melalui salib. Roh dikaitkan dengan zaman yang
akan datang. ketiadaan Roh akan menghalangi orang untuk masuk dalam Kerajaan
Allah. 1 Korintus 10:11-13: Pada bagian ini Paulus mengatakan bahwa orang
Kristen hidup pada persimpangan dua zaman bukti dari hal tersebuat adalah
penderitaan. Paulus mengembangkan pikirannya dalam dua bagian: zaman yang
datang telah hadir (1 Korintus 10:11) dan zaman yang akan datang belum
disempurnakan (1 Korintus 10:12-13).
BAB 5. Antropologi Paulus: Solusi Bagi Masalah Yang Gawat.
Pandangan Paulus tentang Hukum Taurat dilihat dari dua sisi, yaitu dari
perspektif negatif di dan positif. Dari perspektif negatif Hukum Taurat
mendatangkan kutuk, murka, dosa, dan kematian, menghasilkan pelanggaran dan
memperbudak. Dari perspektif positif, Hukum Taurat berasal dari Allah, berisikan
kehendak Allah, kudus dan mengasihi.
BAB 6. Pneumatologi Paulus: Roh Kudus Sebagai Tanda Kehadiran Masa Yang
Akan Datang. French mencatat bahwa Roh Kudus adalah tanda bagi gereja mula-mula
bahwa akhir zaman telah tiba. Roh Kudus adalah tanda pendahuluan yang nyata
dari Kerajaan Allah, kehadiran dari masa yang akan datang. Dengan demikian Roh
Kudus adalah bukti bahwa fajar zaman yang akan datang telah terbit, meski belum
sepenuhnya lengkap.
BAB 7. Eklesiologi Paulus: Gereja Sebagai Fajar Zaman Yang Akan Datang.
Secara politis, eklesia digunakan dalam dunia Yunani untuk sekumpulan orang,
khususnya saat berkumpul untuk mengelola urusan kenegaraan. Secara keagamaan,
eklesia digunakan dalam LXX dan tulisan Yahudi dai zaman PL dan PB yang merujuk
kepada Israel sebagai umat Allah yang berkumpul untuk melakukan penyembahan. Metafora
yang digunakan Paulus tentang gereja adalah Kerajaan Allah, Bait Allah, Umat
Allah, Tubuh Kristus, dan Mempelai Kristus.
BAB 8. Masyarakat Paulus: Galatia 3:28 dan Tata Dunia Yang Baru. Menurut
Wayne Meeks, mengemukakan Gal 3:28 dan 1 Kor 12:13 dan Kol 3:10-11 adalah teks
yang berlandaskan sebuah rumusan baptisan: Baptisan ke dalam Kristus atau ke
dalam satu tubuh, atau mengenakan manusia baru. Orang yang ada di dalam Kristus
adalah bagian dari tata dunia baru, jika manusia “ada di dalam Kristus”, maka tidak
ada lagi perbedan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi; tidak ada lagi
perbedaan antara orang bersunat atau tidak bersunat yang terpenting adalah
ciptaan baru, tidak ada lagi hamba atau orang merdeka, dan tidak ada pria atau
wanita (adanya kesetaraan).
BAB 9. Eskatologi Paulus: Tanda-Tanda
Zaman dan Permulaan Akhir Zaman. PL dan Yudaisme mula-mula mengaitkan
munculnya zaman yang akan datang tau Kerajaan Allah di bumi dengan berbagai
peristiwa, yaitu munculnya Anti-Kristus, penderitaan sebelum masa mesianis,
kemurtadan dari banyak umat Allah, kebangkitan tubuh oleh Roh Allah,
penghakiman orang benar dan jahat, kekacauan kosmis (bumi), Bait Allah yang
baru, pengumpulan kembali Israel kepada Allah di tanah mereka dan hidup yang
kekal.
EVALUASI
KRITIS DAN REKOMENDASI
Tata bahasa yang digunakan dalam
buku ini cukup baik untuk dipahami setiap pembacanya, meskipun di sana sini
masih terdapat beberapa yang mungkin kurang bisa untuk dipahami para pembaca
yang awam, namun secara keseluruhan cukup baik. Menurut saya, baik dari segi
penulisan maupun struktur penulisan dalam buku ini sangatlah terstuktur dengan
rapi dan baik. Teori-teori yang dipakai dalam buku ini pun cukup baik menurut
saya meskipun sumber-sumber referensinya dari buku bahasa Ingris namun di
tuangkan dalam bahasa keseharian kita oleh penulis buku, sehingga kita dapat
mengerti.
Saran atau masukan saya terhadap
isi buku ini sekaitan dengan mata kuliah Teologi Perjanjian Baru 2 adalah sedapat-dapatnya
kita memiliki buku ini karena buku ini sangat baik untuk memahami tentang
Kristologi – Eskatologi sebagaimana yang tertera di dalam buku ini. Selain itu
kita dapat mengembangkan pokok-pokok pemikiran Paulus yang telah dituangkan
dalam buku ini, sehingga itu dapat memperkuat atau menambah ilmu pengetahuan
kita dalam berteologi. Selain itu jika membaca buku ini usahakanlah untuk
memperhatikan footnote karena
biasanya istilah/kata yang tertulis dalam tidak dijelaskan dengan gamblang namun
penjelasannya terdapat di catatan kaki (footnote).
Komentar
Posting Komentar